Archive for August 2023

  • Cara Merawat Organ Pencernaan
    1. Memperbanyak Asupan Makanan Berserat. ...
    1. Mengonsumsi Probiotik. ...
    1. Mengonsumsi Makanan Alami. ...
    1. Memperhatikan Jam dan Porsi Makan. ...
    1. Makan Tidak Tergesa-Gesa. ...
    1. 6. Mengelola Stres. ...
    1. 7. Berolahraga Rutin. ...
    1. Mencukupi Kebutuhan Cairan.









    sumber: 
    https://ameera.republika.co.id/berita/r39dcs366/7-cara-sederhana-menjaga-sistem-pencernaan-tetap-sehat-part1

    Upaya Menjaga kesehatan sistem pencernaan pada manusia

    0
  •  Gangguan pada Sisitem Pencernaan Manusia

    Sistem pencernaan menjadi salah satu fungsi tubuh yang paling penting. Salah satu organ pencernaan yang terganggu, maka seluruh aktivitas pencernaan tidak dapat berjalan dengan baik. Kejadian tersebut biasa disebut dengan gangguan pencernaan atau penyakit pencernaan.

    Sistem pencernaan sendiri terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Organ-organ tersebut berfungsi untuk menerima dan mencerna makanan agar menjadi nutrisi untuk tubuh. Nutrisi tersebut disalurkan melalui aliran darah di seluruh tubuh. Sistem pencernaan juga berfungsi memisahkan dan membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna tubuh.

    Penyakit pencernaan dapat timbul dan menghambat sistem kerja organ lainnya. Pentingnya fungsi sistem pencernaan membuat perlunya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai hal tersebut. Penyakit pencernaan bisa disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi, kebersihan mulut dan gigi, dan faktor lainnya. 

     

    Jenis Penyakit Pencernaan


    Terdapat beberapa penyakit yang mengancam sistem pencernaan manusia. Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit pencernaan yang paling sering terjadi.

    1. Diare

      Jenis penyakit diare adalah penyakit pencernaan yang diakibatkan oleh kontaminasi makanan atau alergi pada makanan tertentu. Makanan tersebut menyebabkan selaput dinding usus besar pada penderita mengalami iritasi. Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling banyak dialami. Biasanya, seseorang yang mengalami penyakit ini akan merasa mulas dan feses menjadi cair atau encer.
      Diare dapat dikenali dengan beberapa tanda diantaranya rasa ingin segera BAB, muntah, mual, dan atau sakit perut yang melilit. Penderita diare parah umumnya akan mengalami demam, penurunan berat badan, bahkan hingga feses berdarah.

    2. Maag

      Penyakit maag atau dispepsia merupakan gangguan pencernaan yang juga umum terjadi. Maag memiliki gejala berupa nyeri pada lambung dan sakit pada ulu hati. Gaya hidup dan pola makan yang salah  menjadi penyebab utama penyakit ini. Umumnya, maag ditandai dengan perut kembung, mual, bersendawa, serta dada bawah atau perut bagian atas yang terasa nyeri atau tidak nyaman. 

    1. Gastritis

      Pada jenis penyakit ini, terdapat peradangan di dinding lambung yang terjadi secara tiba-tiba. Gastritis disebabkan oleh kadar asam klorida atau Hcl yang terlalu tinggi dalam lambung. Seseorang yang menderita penyakit ini akan mual, muntah, perut kembung, sakit perut, nafsu makan kurang, dan perut terasa panas. Jika semakin parah, gastritis dapat menyebabkan tukak lambung, dimana terjadi luka terbuka pada lapisan lambung.

    2. Sembelit

      Penyakit sembelit merupakan salah satu gangguan pencernaan yang menyebabkan penderita mengeluarkan feses yang keras. Sembelit disebabkan oleh perubahan pola atau asupan nutrisi dari makanan, seperti terlalu banyak minum susu, kurang serat, tidak bergerak secara aktif, serta kurangnya minum air. Oleh karena itu, sembelit dapat dicegah atau diobati dengan makan makanan berserat, perbanyak minum air mineral, dan olahraga.

    3. Wasir atau Ambeien

      Hemoroid adalah bahasa medis dari penyakit wasir. Pada penyakit ini, terjadi peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di lubang anus. Sama seperti sembelit, wasir disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan berserat. Biasanya seseorang yang menderita ambeien akan mengalami pendarahan ketika BAB, terdapat benjolan di luar anus, serta adanya rasa gatal di sekitaran anus.

    4. Apendisitis

      Penyakit apendisitis dikenal juga dengan nama radang usus buntu. Peradangan pada usus buntu disebabkan oleh usus buntu yang tersumbat oleh tinja, benda asing, kanker, atau karena adanya infeksi. Terdapat sisa-sisa makanan yang terjebak di dalam sehingga tidak bisa keluar di umbai cacing. Jika tidak segera teratasi, umbai cacing akan membusuk dan menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus buntu. Seseorang yang menderita radang usus buntu akan merasakan nyeri di sekitar pusar, mual, muntah, demam, perut kram, serta menurunnya nafsu makan.

    5. Pankreatitis

      Gangguan pencernaan pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Pankreas berfungsi sebagai penghasil enzim untuk mencerna makanan dan hormon untuk mengatur kadar gula darah. Seseorang yang menderita penyakit ini akan merasakan gejala rasa sakit di perut bagian atas hingga punggung, mual dan muntah, serta denyut nadi yang cepat.

     


    sumber: https://blog.kitabisa.com/jenis-jenis-penyakit-pencernaan-yang-umum-ditemukan/

    Gangguan pada sistem pencernaan manusia

    0
  •  Sistem Pencernaan Manusia

    Urutan sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, esofagus, lambung, usus halus beserta pankreas dan hati, usus besar, rektum, serta anus. Setiap bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam mengolah dan mencerna makanan. Berikut penjelasan lengkapnya.

    Cara Kerja Sistem Pencernaan Manusia

    Berikut urutan dari cara kerja sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut sampai berakhir di anus.

    1.Manusia mengonsumsi minuman dan makanan, lalu dimasukkan ke dalam mulut untuk dikunyah dan dihancurkan oleh gigi.
    2.Setelah selesai dikunyah, makanan tersebut ditelan dan masuk ke dalam kerongkongan dengan gerakan peristaltik yaitu seperti diremas-remas.
    3.Makanan mulai masuk ke lambung. Di tempat ini, makanan kembali dihaluskan dengan gerakan otot-otot lambung dan diproses secara kimiawi.
    4.Hasil pecahan makanan dari lambung selanjutnya masuk ke usus halus untuk disaring kembali, yaitu memisahkan antara nutrisi dari makanan dan zat sisa.
    5.Setelah nutrisinya diambil, sisa-sisa makanan menuju usus besar dan mengalami pembusukan dan berubah menjadi feses.
    6.Feses terdorong secara lambat dan teratur oleh gerakan peristalsis dan disimpan ke dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus.
    7.Selanjutnya, muncul kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya, feses terdorong keluar lewat anus.







    Sumber:https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230308210717-569-922668/sistem-pencernaan-manusia-organ-fungsi-dan-cara-kerjanya

    Sistem pencernaan manusia

    0
  •  Makanan sebagai sumber energi  manusia

    Pengertian

    Makanan menjadi salah satu sumber energi karena mengandung tiga makronutrien penting bagi tubuh, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Karbohidrat merupakan sumber energi utama dan digunakan oleh sel untuk melakukan respirasi sehingga tubuh dapat beraktivitas.


    Karbohidrat

    Karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat misalnya, beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi. 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilo kalori.


    Protein

    Protein Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, dan N. Terkadang juga mengandung unsur P dan S. Bahan makanan yang mengandung banyak protein, antara lain: Protein hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, dan keju. Protein nabati, seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum. Fungsi protein antara lain sebagai sumber energi, pembangun sel jaringan tubuh, dan pengganti sel tubuh yang rusak.

    Lemak

    Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O.

    Peran lemak untuk menyediakan energi sebesar sembilan kalori atau gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia.

    Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah suatu penelitian menunjukkan hubungan antara kematian akibat jantung koroner dengan banyak konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah.

    Penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh darah tersumbat atau menyempit karena endapan lemak yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri.

    Bahan makanan yang mengandung banyak lemak, antara lain:

    1. Lemak hewani, seperti keju, susu, daging, kuning telur, daging sapi, daging kambing, daging ayam, dan daging bebek.
    2. Lemak nabati, seperti kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah alpukat.

    Fungsi lemak di antaranya:

    1. Sumber energi (1 gram lemak setara dengan 9 kilo kalori)
    2. Pelarut vitamin A, D, E, dan K
    3. Pelindung organ tubuh yang penting
    4. Pelindung tubuh dari suhu yang rendah
    5. sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/30/170000169/makanan-sebagai-sumber-energi?page=all

    Makanan sebagai sumber energi manusia

    0
  •  Mikroskop

    Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν, skopeîn, "melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Perbesaran yang dihasilkan oleh mikroskop bergantung pada jenis mikroskop yang digunakan. Jenis-jenis mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai kategori. Salah satu caranya adalah melalui metode yang digunakan oleh instrumen tersebut untuk berinteraksi dengan sampel dan menghasilkan gambar. Contohnya dengan mengirimkan seberkas cahaya atau elektron melalui sampel di jalur optik, dan mendeteksi emisi foton dari sampel tersebut untuk membentuk bayangan atau gambar, ataupun dengan memindai permukaan sampel dengan jarak pendek menggunakan probe. Dua jenis mikroskop yang sering digunakan ialah mikroskop optik (sering kali disebut juga sebagai mikroskop cahaya) dan mikroskop elektronIlmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi.[1]

    Manfaat dari penggunaan mikroskop yaitu mampu mengukur benda-benda yang tidak dapat terukur dengan ketelitian tinggi oleh alat ukur konvensional, seperti bakterivirussel darah dan sel-sel tubuh makhluk hidup. Mikroskop memiliki skala ukur yang dapat berimpit dengan bayangan benda sehingga ukuran benda dapat diketahui dengan pasti.


    Mikroskop Optik

    Penjelasan rinci pertama mengenai anatomi mikroskopis jaringan organik berdasarkan penggunaan mikroskop tidak muncul hingga tahun 1644, dalam L'occhio della mosca karya Giambattista Odierna, atau The Fly's Eye.

    Secara umum, mikroskop masih merupakan hal baru sampai tahun 1660-an dan 1670-an ketika para naturalis di Italia, Belanda, dan Inggris mulai menggunakannya untuk mempelajari biologi. Ilmuwan Italia Marcello Malpighi, yang disebut bapak histologi oleh beberapa sejarawan biologi, memulai analisis mengenai struktur biologis pada paru-paru. Penerbitan Micrographia karya Robert Hooke pada tahun 1665 memiliki dampak yang cukup besar, terutama karena ilustrasinya yang mengesankan. Kontribusi signifikan datang dari Antonie van Leeuwenhoek yang berhasil mencapai perbesaran hingga 300 kali menggunakan mikroskop lensa tunggal sederhana. Van Leeuwenhoek menjepit lensa bola kaca yang sangat kecil di antara lubang pada dua piringan logam yang dipaku bersama, dan menggunakan jarum sekrup yang dapat disesuaikan untuk memasang spesimen. Kemudian, Van Leeuwenhoek mengamati dan menemukan kembali citra sel darah merah (setelah Jan Swammerdam) dan spermatozoa, dan membantu mempopulerkan penggunaan mikroskop untuk melihat ultrastruktur biologis. Pada 9 Oktober 1676, van Leeuwenhoek melaporkan penemuan mikroorganisme.

    Kinerja mikroskop cahaya tergantung pada kualitas dan penggunaan yang benar dari sistem lensa kondensor untuk memfokuskan cahaya pada spesimen, dan lensa objektif yang menangkap cahaya dari spesimen dan membentuk gambar. Pada awal masa perkembangannya, instrumen-instrumen yang digunakan sangat terbatas, hingga akhirnya prinsip ini sepenuhnya diterima dan dikembangkan pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ketika lampu listrik tersedia sebagai sumber cahaya. Pada tahun 1893 August Köhler mengembangkan prinsip utama iluminasi sampel, disebut juga iluminasi Köhler, yang sangat penting untuk mendapatkan batas teoretis resolusi untuk mikroskop cahaya. Metode iluminasi sampel ini menghasilkan pencahayaan yang merata dan mengatasi permasalahan kontras dan resolusi terbatas yang diterapkan oleh teknik awal iluminasi sampel. Perkembangan lebih lanjut dalam iluminasi sampel berasal dari penemuan kontras fase oleh Frits Zernike pada tahun 1953, dan iluminasi kontras interferensi diferensial oleh Georges Nomarski pada tahun 1955; keduanya memungkinkan pencitraan sampel transparan yang tidak ternoda dan cukup jernih.


    Mikroskop Elektron

    Pada awal abad ke-20, alternatif lain untuk mikroskop cahaya dikembangkan dengan signifikan. Alternatif ini menggunakan instrumen yang memanfaatkan berkas elektron (sebagai pengganti cahaya) untuk menghasilkan gambar. Fisikawan Jerman, Ernst Ruska, bekerja dengan insinyur listrik Max Knoll, mengembangkan mikroskop elektron prototipe pertama pada tahun 1931, mikroskop elektron transmisi (bahasa Inggris: Transmission Electron Microscope (TEM)). Mikroskop elektron transmisi bekerja dengan prinsip yang mirip dengan mikroskop optik tetapi menggunakan elektron sebagai pengganti cahaya dan elektromagnet sebagai pengganti lensa kaca. Penggunaan elektron, alih-alih cahaya, memungkinkan resolusi yang jauh lebih tinggi.

    Pengembangan mikroskop elektron transmisi dengan cepat diikuti pada tahun 1935 oleh pengembangan mikroskop elektron pemindaian (bahasa Inggris: Scanning Electron Microscope (SEM)) oleh Max Knoll.[5] Meskipun TEM digunakan untuk penelitian sebelum Perang Dunia II, dan menjadi populer setelahnya, SEM tidak tersedia secara komersial hingga tahun 1965.

    Mikroskop elektron transmisi menjadi populer setelah Perang Dunia Kedua. Ernst Ruska, yang pada saat itu bekerja di Siemens, mengembangkan mikroskop elektron transmisi komersial pertama dan, pada 1950-an, konferensi ilmiah besar mengenai mikroskop elektron mulai diadakan. Pada tahun 1965, mikroskop elektron pemindaian komersial pertama dikembangkan oleh Profesor Sir Charles Oatley dan mahasiswa pascasarjananya Gary Stewart, dan dipasarkan oleh Cambridge Instrument Company sebagai "Stereoscan".


    Stuktur

    • Bagian optik, yang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang dekat dengan objek yang diamati. Perbesaran lensa objektif dapat diatur di revolver dengan perbesaran 5×, 10×, 20×, 50×, atau 100×. Sedangkan lensa okuler adalah lensa yang digunakan untuk tempat mata pengamat untuk mengamati objek. Perbesaran lensa okuler dapat disesuaikan kebutuhan dengan perbesaran 5×, 6×, 10× dan 15×.[9]
    • Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar (makrometer sekrup), penjepit kaca objek (preparat), cermin, kondensor, dan sumber cahaya. Kaki dan lengan mikroskop berfungsi untuk menunjang mikroskop. Meja objek berfungsi sebagai tempat meletakan objek yang diamati. Pemutar halus dan kasar digunakan untuk mengatur bayangan yang dihasilkan. Sedangkan cermin digunakan sebagai pemantul cahaya agar pengamatan dapat dilakukan

    Perbesaran[sunting | sunting sumber]

    Morfologi irisan bawang merah yang diambil melalui mikroskop cahaya dengan pembesaran lensa objektif 10 kali

    Tujuan penggunaan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang diamati menjadi lebih besar. Umumnya, mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimum yaitu sebesar 1000× (kali).[10] Pembesaran ini tergantung pada berbagai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa (objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus: . Selain itu, perbesaran biasanya dihasilkan dari perkalian antara lensa obyektif dan lensa okuler dari pengamatan suatu objek.

    Sifat Bayangan Mikroskop Optik[sunting | sunting sumber]

    Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang sifatnya semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

    Cara Penggunaan Mikroskop Optik[sunting | sunting sumber]

    Hal yang harus dilakukan pertama kali saat menggunakan mikrokop adalah meletakkannya di meja pengamatan. Setelah itu, pasang lensa okuler dengan kekuatan pembesaran lemah yakni 5× pembesaran. Kemudian, putar makrometer ke arah belakang agar posisi badan mikroskop condong ke atas.

    Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah menyejajarkan lensa objektif dengan arah datangnya cahaya. Caranya adalah dengan menggeser lensa objektif tersebut. Selanjutnya, atur pembesaran lensa objektif dengan pembesaran lemah yakni 10× sehingga hasil kali pembesaran lensa okuler dan objektif menghasilkan 50× pembesaran yang diperoleh dari 10 × 5 = 50 kali pembesaran.

    Langkah selanjutnya adalah mengatur cahaya pada kondensor dan diafragma dengan cara menaikkan kondensor setinggi mungkin serta membuka diafragma selebar mungkin. Kemudian atur medan pandang dengan memutar cermin. Setelah terpasang dengan baik, pasanglah preparat di meja mikroskop.

    Setelah meja preparat terpasang dengan baik, letakkan objek yang akan diamati tepat di meja preparat. Amati objek dengan mendekatkan satu mata melalui lubang lensa okuler sambil mengatur fokus cahaya dan kondensornya. Jika objek sudah terlihat jelas dengan pembesaran lemah dari lensa objektif, kita bisa mengatur pembesaran dengan skala yang lebih besar lagi.[11][12]

    Penggunaan mikroskop sebaiknya perlu diperhatikan agar menghindari hal - hal yang tidak diinginkan. Salah satu kesalahan praktikan yang sering dilakukan, yaitu memindahkan lensa obyektif tidak memutar revolver. Selain itu, tidak menggunakan minyak inersi ketika memakai perbesaran lensa obyektif paling besar. Hal tersebut dapat menyebabkan lensa obyektif akan mudah tergores, sehingga hasil pengamatan objek tidak terlihat dengan baik dan jelas. Dengan demikian, perlu dilakukan kehati - hatian dalam menggunakan alat ilmiah ini.[13]

    Penyimpanan mikroskop juga perlu diperhatikan, terutama tempat penyimpanan sebaiknya disimpan pada almari khusus yang dilengkapi dengan lampu. Tujuannya yaitu agar ruangan tersebut tidak mudah lembab, sehingga terhindar dari timbulnya jamur yang bisa membuat lensa buram atau bagian lain pada mikroskop cepat rusak.[14]

    Fungsi Bagian - Bagian Mikroskop Optik[sunting | sunting sumber]

    • Lensa obyektif digunakan untuk membentuk bayangan pertama dan menentukan struktur bagian renik.
    • Lensa okuler digunakan untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif.
    • Cermin pada mikroskop berguna untuk menangkap dan mengerahkan cahaya.
    • Lengan pada mikroskop untuk mempermudah dalam memindahkan dan menaruh mikroskop.
    • Kondensor cahaya digunakan untuk mengarahkan cahaya yang dipantulkan dari cermin dan memfokuskan ke objek.
    • Diafragma berfungsi sebagai pengatur banyaknya cahaya yang mengenai objek.
    • Revolver berfungsi untuk memutar lensa objektif sehingga pembesaran lensa yang diinginkan berada pada posisi yang siap digunakan.
    • Makrometer berfungsi untuk menggeser lensa secara vertikal naik atau turun dengan cepat atau sebagai penggeser kasar.
    • Mikrometer berfungsi sebagai pengatur pembesaran dengan menggeser lensa secara vertikal naik atau turun dengan perlahan atau sebagai penggeser halus.
    • Meja preparat digunakan untuk meletakkan objek yang ingin diamati.
    • Penjepit preparat digunakan untuk menjepit preparat pada kedua sisi kiri dan kanan supaya tidak bergeser.
    • Pemutar berfungsi sebagai penggerak bagian optik.
    • Tabung merupakan bagian mikroskop berupa teropong yang lensa-lensanya terletak pada okuler dan revolver.
    • Kaki dan dasar digunakan untuk memperkokoh dan menopang kedudukan mikroskop.[15]










    Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop

    Mikroskop

    0
  •  Sel Hewan

    Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan.[1] Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas,[2] dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.

    Sel hewan terdiri dari, mitokondria, sentriol, nukleusnukleolus, kromatin, ribosom, retikulum endoplasma, mikrotubulus, membran plasma, vakuola, sitosol, selaput inti, badan golgi, sitoskeleton, lisosom, dan peroksisom.









    Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_hewan

    Sel Hewan

    0
  •  Sel Tumbuhan

    Sel tumbuhan adalah sel yang menyusun fungsi kerja dari seluruh fungsi kehidupan tumbuhan. Peran sel tumbuhan adalah memulai pertumbuhan awal, menyerap makanan, hingga menghasilkan buah. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Dinding sel sangat tipis saat selulosa masih berusia muda, sedangkan dinding sel menebal saat selulosa semakin tua. Sel tumbuhan ini yang membuat tumbuhan muda sangat lunak, sedangkan tumbuhan tua sangat keras.

    Struktur penyusun sel tumbuhan

    1. Dinding Sel
    Sel tumbuhan memiliki dua tipe dinding sel yaitu sel primer dan sekunder. Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuk sel, dan mencegah absorbsi air secara berlebihan.

    Dinding sel sekunder biasanya lebih tebal dari dinding sel primer karena memberi perlindungan dan dukungan terhadap sel.

    2. Membran Plasma
    Membrane plasma melindungi sitoplasma dan inti sel. Sitoplasma adalah bagian sel yang kompleks. Sitoplasma mengandung banyak molekul diantaranya suspense kolou dan organel-organel sel.

    Membran sel sendiri membungkus organ-organ penting dalam sel. Membran plasma sendiri berfungsi untuk mengatur aliran zat-zat terlarut masuk dan keluar sel, dan mengatur osmosis.

    Struktur membran plasma terdiri dari lapisan rangkap lipid dengan bagian hidrofilik.

    3. Mitokondria
    Mitokondria adalah organel sel yang digunakan sebagai tempat respirasi pada makhluk hidup. Respirasi sendiri adalah proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsung proses hidup.

    Mitokondria banyak ditemukan pada sel yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi serta memerlukan ATP dalam jumlah banyak. Struktur mitokondria sendiri dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Mitokondria dikelilingi oleh dua lapisan membran.

    4. Ribosom
    Ribosom adalah partikel yang lebih kecil dari mitokondria dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Ribosom dapat dijumpai dan tersebar dalam sitoplasma atau menempel pada bagian luar retikulum endoplasma (RE). Ribosom tersusun dari RNA dan protein.

    5. Retikulum Endoplasma
    Retikulum Endoplasma (RE) adalah sistem angkutan untuk berbagai macam molekul di dalam sel dan bahkan antar sel melalui plasmadesmata. RE memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis disebut cisternae. RE pada tumbuhan terdiri dari dua jenis yaitu kasar dan halus.

    6. Plastida
    Plastida adalah organel sel terbesar pada sel tumbuhan. Plastida berbentuk lensa bikonveks yang terdapat pada semua sel tumbuhan. Plastida memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi. Berdasarkan warnanya plastida terdiri dari leukoplas, kloroplas, dan kromoplas.

    7. Badan Golgi
    Badan golgi awalnya ditemukan oleh ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi. Pada sel tumbuhan badan Golgi disebut sebagai diktisom.

    8. Nukleus
    Nukleus disebut juga sebagai inti sel adalah organel yang dapat ditemukan dalam sel eukariotik. Struktur nukleus terdiri dari membrane inti, nukleoplasma, kromosom, dan nukleous. Nukleus berfungsi untuk menjaga kesatua gen-gen dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.

    9. Vakuola
    Sel tumbuhan dewasa berisi vakuola yang berisi cairan dan mengandung ion anorganik terlarut, asam organik, gula, enzim, dan senyawa metabolit sekunder lainnya. Vakuola dalam sel tumbuhan menempati 80-90 % dari total volume sel











    Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5885113/sel-tumbuhan-terdiri-dari-apa-saja-ini-penjelasannya
    https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_tumbuhan



    Sel Tumbuhan

    0
  •  

    Pengertian Sel

    Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan

    dalam arti biologis.

    Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).

    Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan, Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler dan multiseluler.

    Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya memilki sebuah sel tunggal, Sedangkan multiseluler adalah makhluk hidup atau organisme yang memiliki lebih dari satu sel.

    Sel yang terdapat makhluk hidup terdiri dari struktur, fungsi, serta bagian-bagian di dalamnya. Bagi Grameds, yang tertarik mempelajari lebih dalam mengenai seluk-beluk sel secara terinci dapat membaca buku Biologi Molekuler Sel yang ditulis oleh Lucia Maria Santoso dan Didi Jaya Santri.





    Sumber:   https://www.gramedia.com/literasi/sel-2/

                     https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sel/

    Pengertian Sel

    0
  • - Copyright © Azka Ahmad Firoza - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -